A. Ayat-Ayat Al quran yang berkaitan dengan sifat sifat allah Umat islam meyakini bahwa allah wujud, allahlah yang menciptakan alam semesta. Allah sebagai pencipta alam pasti Mahakuasa, Maha berkehendak dan maha berilmu. Dengan meyakini dengan sesungguhnya bahwa perbuatan allah tidak ada yang menyamainya. Allah sebagai pencipta wajib bersifat dengan segala sifat-Nya itu tidak akan dimiliki oleh makhluk-Nya.
- Sifat wajib bagi Allah Yaitu sifat wajib bagi allah ialah segala sifat kesempurnaan yang wajib ada pada-Nya. Sifat-sifat yang wajib bagi Allah, yaitu:
- Allah bersifat Wujud (Ada)
Wujud artinya ada. seandainya Allah itu tidak ada, tentu dunia pun tidak ada. Allah-lah pangkal adanya segala yang ada, maka mustahil allah itu tidak ada (adam). Firman Allah :
artinya: Tuhanyang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya jika kamu orang yang meyakini. (QS. Ad Dukhan : 7 )
- Allah bersifat Qidam (terdahulu)
Sebelum dunia ini ada, Allah sudah ada lebih dahulu, sedangkan dahulunya allah tanpa permulaan. Kalau allah memakai permulaan, tentu ada benda yang menjadi sebab adanya Allah. Mustahil apabila adanya Allah itu sama seperti adanya tiap tiap sesuatu yang memakai permulaan (Hudus). Allah berfirman:
artinya: Dialah yang awal dan yang akhir. Yang zahir dan yang batin, dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu. (QS. Al Hadid : 3)
- Allah Bersifat Baqa (Kekal)
Allah adalah zat yang kekal, tidak akan musnah dan rusah. Allah kekal selama-lamanya Mustahil Allah mempunyai sifat fana (rusak). Firman allah :
Artinya : Dan kekalllah zat Tuhanmu yang Mahaagung dan Mahamulia. (QS. Ar Rahman : 27)
- Allah Bersifat Mukhalafatul Lil Hawadisi (Berbeda dengan Makhluk-Nya).
Allah berbeda dengan Makhluk-Nya baik zat-Nya, sifat-Nya maupun perbuatan-Nya. Dia tidak dapat disamakan dengan sesuatu apa pun. Mustahil Allah bersifat mumatsalah lil hawadisi (serupa dengan makhluk). Firman Allah:
Artinya: Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dialah yang Maha Mendengar Lagi Maha Melihat. (QS. Asy Syura: 11)
- Allah bersifat Qiyamuhu binafsihi (Berdiri Sendiri)
Allah adalah zat yang berdiri sendiri, tidak memerlukan sesuatu yang lain. Allah tidak membutuhkan pertolongan dari siapapun. Kalau allah memerlukan pertlongan yang lain, berarti Dia itu lemah. Jadi, Mustahil Allah mempunyai sifat ihtiyaju ligairihi (membutuhkan yang lain). Allah berfirman
- Allah bersifat Wahdaniyah (Maha Esa)
Allah itu zat Yang Maha Esa. Allah tidak beranak dan diperanakan. Allah itu benar benar Maha Esa, Yakni Esa di dalam zat, Sifat, maupun perbuatan-Nya. Mustahil Allah bersifat ta'addud (banyak). Firman Allah:
Artinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa. tidak ada Tuhan melainkan dia, Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. (QS. Al Baqarah: 20)
- Allah bersifat Qudrat (Berkuasa)
Allah itu zat yang MahaKuasa. Kuasa atas segala sesuatu. Segala isi alam ini berada dalam kekuasaan Allah. Mustahil Allah bersifat 'ajzum (lemah)
Allah berfirman dalam QS al baqarah ayat 20 yang artinya "Sesungguhnya Allah itu berkuasa atas segala sesuatu."
- Allah bersifat Iradat (Berkehendak/Berkemauan)
Allah menentukan pergerakan alam menurut kehendak-Nya. apa saja yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi. Segala sesuatu tidak dapat lepas dari kekuasaan Allah. Mustahil Allah bersifat karahah (terpaksa).
Allah berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 253 yang artinya "Tetapi Allah melakukan apa yang dikehendaki-Nya".
- Allah bersifat Ilmu (Mengetahui)
Allah itu zat yang Maha Mengetahui. tak ada satupun yang tidak diketahui oleh ilmu Allah. Allah mengetahui baik yang lahir maupun batin dan yang tampak ataupun yang tidak tampak oleh panca indra manusia. Mustahil allah bersifat jahlun (bodoh).
Allah berfirman dalam QS. Al baqarah ayat 231 yang artinya: "Dan ketahuilah bahwasannya Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu".
- Allah bersifat Hayat (hidup)
Sebagai pencipta makhluk hidup atau sumber kehidupan, Allah itu hidup pula. Sekalipun hidup Allah tidak akan sama hidup dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Mustahil allah bersifat maut (mati).
Sesuai dengan firman Allah daman QS. Al Mukmin ayat 65 yang artinya : "Dialah yang Hidup kekal, tiada Tuhan melainkan Dia, maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadah kepada-Nya."
- Allah bersifat Sama' (Mendengar)
Allah itu zat Yang Maha Mendengar, mendengar segala apa saja, dimana sifat mendengarnya Allah itu tidak terbatas. Jadi Mustahil Allah bersifat samamum (tuli)
Allah berfirman dalam QS. Al anfal ayat 42 yang artinya:
"Dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui".
- Allah bersifat Basar (melihat)
Segala yang Wujud selalu dilihat oleh Allah, baik benda kasar maupun benda halus. Allah melihat dengan caranya sendiri, tidak seperti pengelihatan makhluk. Mustahil Allah bersifat umyum (buta)
. Allah berfirman dalam QS. Al isra ayat 42 yang artinya:
"Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat / mengetahui."
- Allah bersifat Kalam (Berfirman)
Allah itu zat Yang Maha Berfirman. Firman Allah tidak sama dengan makhluk-Nya, baik dalam cara maupun ucapannya. Mustahil Allah bersifat bukmun (bisu)
Allah berfirmandalam QS. An Nisa ayat 164 yang artinya:
"Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung".
Share this