Seni Rupa tradisional, modern dan kontemporer adalah materi pembelajaran Seni rupa yang akan saya bahas kali ini,
Materi
tentang Seni rupa yang akan saya bagikan kali ini merupakan rangkuman dari Bab Seni rupa itu
sendiri, sehingga mudah untuk kalian pelajari dan pahami, tanpa panjang lebar lagi langsung saja simak Rangkuman dibawah ini.
Membandingkan Seni Rupa Tradisional dengan seni rupa Modern / Kontemporer.
Karya seni rupa yang ada di wilayah indonesia sangat beragan.
Keberagaman hasil karya seni rupa tersebut dapat dilihat dari bentuk,
ragam hias, dan teknik pembuatannya. Menurut fungsinya karya seni rupa
tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu karya seni rupa murni dan
karya seni rupa terapan. Perbedaan antara seni rupa murni dan seni rupa
terapan terletak pada fungsinya. Fungsi seni rupa murni yaitu
hasil karya seni rupa hanya dinikmati keindahannya saja, sedangkan seni
rupa terapan selain dinikmati keindahannya yang paling utama digunakan
sebagai benda pakai. Seni rupa murni yang terdapat di indonesia seperti
karya lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi, dan seni mekanik.
Menurut perkembangannya, seni rupa di indonesia tidak ada yang tahu
pasti kapan seni rupa tersebut mulai ada. Tetapi untuk mempermudah dalam
mempelajarinya hasil karya seni rupa yang ada di Indonesia dikelompokan
menjadi tiga, yaitu seni rupa tradisional, seni rupa modern, dan seni
rupa kontemporer.
1. Seni Rupa Tradisional
Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk karya seni dengan
media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Penciptaan
karya seni dilakukan dengan mengolah garis, bidang, bentuk, volume,
warna, tekstur, dan pencahayaan dengan berdasarkan nilai estetika.
Perkembangan seni rupa yang pertama adalah seni rupa tradisional.
Dikatakan seni rupa tradisional karena hasil karya seni rupa tersebut
masih berdasarkan tradisi, atau adat istiadat yang kuat, juga
berdasarkan budaya masyarakatdaerah setempat. Karya seni rupa
tradisional ini dari masa ke masa memiliki bentuk dan motif yang sama,
apabila ada perkembangan hanya sedikit sekali. Hal ini dipengaruhi
perkembangan seni rupa tradisional diperoleh dari keturunan
turun-temurun. Seni rupa tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi
bagian hidup masyarakat dalam suatu kelompok (suku) tertentu. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa hasil karya seni rupa di suatu daerah
berbeda dengan daerah lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
bentuk, motif, bahan, dan teknik yang digunakan. Seni rupa tradisional
memiliki ciri khas yaitu di dalam penciptaannya berdasarkan filosofi
sebuah aktivitas dalam suatu budaya (dapat berupa aktivitas religius
maupun seremonial/istana sentri), dan dalam penciptaan karya seni rupa
tradisional masih terikat dengan atura-aturan tertentu (seperti
pembuatan bentuk wayang kulit, motif batik yogyakarta, surakarta, dan
cirebon, songket, ornamen-ornamen, serta bentuk-bentuk rumah adat).
2. Seni Rupa Modern
Perkembangan seni rupa modern di Indonesia tidak dapat lepas dari
pengaruh budaya Barat (Eropa dan Amerika). Karya seni rupa Barat
merupakan karya seni yang lebih mengutamakan ekspresi dan nilai dari
seorang perupa (seniman) secara bebas, tidak lagi terikat oleh aturan
kedaerahan yang kaku dan membelenggu. Baik langsung maupun tidak
langsung kontak budaya yag telah lama berlangsung antara Indonesia dan
Eropa (melalui penjajahan) melahirkan karya seni rupa yang bergaya
eropa. Para pelukis Indonesia belajar dari pelukis-pelukis eropa yang
datang ke Indonesia. Para pelukis Indonesia tersebut yang melahirkan
seni rupa modern. Seni rupa modern merupakan istilah umum yang digunakan
untuk kecenderungan karya seni yang di produksi sejak akhir abad ke-19
hingga sekitar tahun 1970-an. Seni rupa modern menunjuka pada suatu
pendekatan bari dalam seni, di mana tidak lagi mementingkan
representrasi subjek secara realistik. Para pelukis masa modern antara
lain Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.
Sudjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Djaja, S. Tutur, Hendra Gunawan, dan
Henk Ngantung.
3. Seni Rupa Kontemporer
Seni rupa kontemporer merupakan salah satu cabang seni rupa yang
terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer artinya kekinian, modern,
atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang
sama atau saat ini. Jadi, seni rupa kontemporer adalah seni yang tidak
terikat oleh aturan-aturan zaman dahulu dan berkembang sesuai zaman
sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya seni lukis yang tematik
merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang
tidak lagi terikat pada renaisans. Meleburnya batas-batas antara seni
lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Seniman seni rupa kontemporer salah satu diantaranya yaitu Gregorius
Sidharta, dan Saptoadi Nugroho.